Tiga Setengah Tahun di Semarang

Semarang, Serasa baru kemarin saya mencari tempat ATK/FotoCopy saat Pekan Ta'Aruf untuk persiapan masuk Universitas, it's about 3 years ago masih ingat suasana semarang yang identik dengan cuaca-nya yang Gerah. pertama kali saya menginjakkan kaki di semarang dengan bertemu dengan Senior saya (Eka Purwanti) saat berada di Bus perjalanan Surabaya-Semarang, beliau berasal dari Pare-Pare Sulawesi Selatan karena dengan latar belakang kami berasal dari Sulawesi dengan dengan cepat keakraban tercipta diantara kami sesama perantau. Setibanya di Semarang kami di ajak ke rumah pamannya untuk beristirahat untuk melanjutkan pendaftaran ulang di Kampus. Entahlah seperti apa model saya dan 5 teman saya waktu itu jika tidak bertemu dengan mbak Eka (tidur diatas rel kali yah hehe).

Dan hari ini sya akan meninggalkan kota ini entah berapa lama saya akan melihat kembali kota ini hingga saya menemukan tujuan hidup saya selanjutnya, jujur saja saya tidak sampai hati meninggalkan kamar ini, tempat ini, kota ini dan kalian yang telah bersama saya selama 3.5 tahun. berbeda dengan tempat kelahiran saya Kota Semarang punya tempat tersendiri di dalam diri ini. mungkin bagi anda yang anak kuliahan pasti udah merasakan kerasnya kehidupan di kota-kota besar di pulau jawa ini, dari berbagai jenis makanan, mulai kucingan hingga makanan restoran semarang (nongkrong aja hehe) udah ane rasakan, pulang tengah malam dari Simpang Lima ke Genuk dengan Banci johar yang melambai-lambai (50 ribu aja mas..!), banjirnya genuk, kaliwage hingga Simpang Lima kala terjadi hujan deras, hingga pacaran sebulan dengan orang purwodadi. namun disini saya tidak akan membahas kisah cinta akan tetapi hiruk pikuk selama disemarang.


Selanjutnya yang membuat saya rindu akan semarang, adalah masyarakat umumnya provinsi jawa tengah dengan karakter rendah hati dan santun. meskipun kebanyakan waktu yang saya habiskan di depan monitor tapi saya tahu betul karakteristik masyarakat semarang. dengan gaya bicara dengan nada lembut dan santun walaupun usia mas atau mbak nya lebih tua dari saya tapi mereka tetap menunjukkan santun dan rendah hatinya. 

Makanan Murah
bagi anda yang ingin melanjutkan penididkan di pulau jawa, tidak ada salahnya memilih kota semarang sebagai destinasi utama, dimana biaya hidup dikota ini tergolong rendah, setiap harinya saya menghabiskan uang 45.000 termasuk snack nya boi, bukan berarti anda tidak dapat memilih jenis makanan lainnya yang lebih mahal atau lebih murah, itu hanya standar bagi saya sebagai anak kuliahan, yang mana makan 3 kali sehari dan kadang 2 kali sehari. harga makanan 6000-9000 + minum es teh 1000-2000. dan jangan heran bagi anda yang dari luar jawa, yang mana kebiasaan makanan dirumah banyakan nasi dari pada lauk nya dan minum air putih setelah makan, namun disini akan terlihat berbeda jika anda perhatikan, disini dengan lauk yang lebih banyak dan nasi yang ukuran sedang dan minuman setelah makan yaitu es teh manis hehe, hal yang belum pernah saya temui selama di sulawesi tenggara. oleh karena itu biasanya saya meminta nasi satu setengah (1.5) barulah perut ini bisa tenang hehe.

Gaya Hidup
mungkin saya tidak cerita banyak tentang gaya hidup masyarakat semarang, mungkin anda yang berasal dari luar pulau jawa beranggapan kalo di kota besar haruslah berpenampilan menarik dengan pakaian yang serba baru. namun disini anda bebas menggunakan apa saja selama itu dalam batas kewajaran. disini anda akan menemui banyak masyarakat keturunan china yang cenderung fashionista (kata temen saya), namun jika anda bertemu dengan masyarakat lokal semarang anda akan melihat kesederhanaan mereka. Bicara sedikit tentang kampung halaman, kejadian lucu yang saya temukan saat hendak kembali ke kampung halaman di Bombana sulawesi tenggara di tahun kemarin, saat saya diajak oleh ke mall yang baru dibuka "Lippo Plaza" atau apalah namanya di kota kendari itu. antara malu dan sedih melihat pengunjungnya yang mana untuk masuk ke mall aja harus dengan pakaian baru dan keren-keren-an lah, hingga saya melihat salah satu rombongan terdiri 3 orang yang ingin naik eskalator sampe harus naik ke eskalator arah berlawanan, mereka mau naik kelantai atas tapi dengan eskalator yang arah turun hehe(ngakak). entahlah, mungkin kehidupan masyarakat dikota kendari udah pada mapan semua kali yahh? atau emang baru masuk mall, saya saja masuk ke mall pake sendal jepit,celana pendek, niatnya nanya harga Smartphone sampai yang jualan senang banget dikiranya cuman pengen nanya harga aja padahal langsung transaksi boi biar greget hehe. 

Sungguh masih banyak pelajaran yang saya dapatkan dikota ini yang tidak sempat saya tulis pada artikel kali ini, dan pastinya saya tetap akan kekambali ke kota ini. semoga kisah saya ini memberikan manfaat bagi para pembaca semua. saya kira demikian, jika ada hal yang kurang berkenan dan sependapat dengan saya silahkan kita diskusikan bersama di bawah ini.

MSD, mei 2015

0 komentar:

Posting Komentar